Selamat Datang

Selamat datang di Mosaic Learning

Serpihan hidup membentuk irama, rona dan nuansa. Ayo ciptakan msaic kehidupan melalui pembelajaan

@rudicahyo


Saya memang sangat mengagumi seni. Seni tidak membuat orang latah dan berbaris menyesuaikan dengan gerak yang lain. Musik mengalunkan simfoni yang menggugah cita, tari mempesona dengan gerak yang melingkupi rasa, lagu membawa kepada lamunan dan imajinasi, lukisan memasukkan kita pada nuansa, dan seni melebur bergairah dalam hati.
Setiap bagian dari elemen seni mempunyai peran dalam keseluruhan penciptaan. Gerak membentuk tari nan elok, warna menyatu dalam lukisan yang indah, pahatan menentukan bentuk sosok dalam patung yang gagah. Menggamabarkan keseluruhan tidak sama dengan bagian-bagiannya. Ketika bagian disinggung maka keselurhanlah yang mengilhaminya. Hal ini tentu karena bayangan kejadian telah terpatri ketika awal penciptaan sedang diupayakan oleh sang seniman.

Lalu, jika tanpa bagian itu, apakah akan ada patung, tari, lagu, musik? Tentu mereka tetap mungkin ada. Kehilangan sebagian dapat menjadi bentuk baru yang tetap disebut patung, lagu, tari, musik. Bahkan kehilangan sebagian mereka bisa jadi ganti nama bukan lagu, tari, musik, atau patung. Mereka bisa jadi gugu, trai, sumik, atau tungap. Namun konsepnya sama. Hanya bentuk penanda (konstruksi istilah) yang berbeda.

Kadar perubahan dari kehilangan sebagian (atau penamabahan) juga punya ambang tersendiri untuk keterubahan bentuk dan atau nama. Apakah sebuah bentuk semakin jauh dari konstruk umum yang dikenal dengan patung, lagu, musik, tari? Jika iya, maka kemungkinan untuk berubah juga akan semakin besar.
Mosaic

Pernahkan melihat gambar-gambar yang tersusun dari berbagai kepingan warna dan bentuk sehingga membuat bentuk tertentu secara keseluruhan? Itulah yang dinamakan mosaic. Seni kepingan ini tercipta dari berbagai warna dan bentuk. Kehilangan sebagian warna dan sebagian bentuk akan tetap menjadi bentuk asali yang diinginkan sang seniman. Sebanyak-banyaknya peruabahan, mosaic akan mampu mempertahankan kehendak seniman.

Mosaic punya ketahanan yang cukup tinggi untuk berseteru dengan sang seniman. Karena itulah, mosaic bisa diciptakan dari kepingan kaca, batu-batu, ribuan foto, kain percah dan lain-lain. Mosaic punya kemampuan untuk asimilatif dan akomodatif. Jika mosaic adalah mahluk berkehendak, maka ia sangat akomodatif pada dirinya. Tetap bertahan untuk sebuah penciptaan. Dia juga sangat asimilatif dengan kehendak dari sang seniman. Keduanya berinteraksi dalam cara adaptasi yang saling berkebalikan.

Seperti pada manusia, adaptasi adalah alat ampuh untuk mempertahankan diri. Bahkan adaptasi juga menjadi bagian yang mencirikan bahwa sesuatu disebut mahluk hidup. Kecenderungan ke-aku-an dari sang ego akan memperkuat default system seperti kegigihan mosaic dalam membela maksud dari seniman.

Lebih luas daripada itu, mosaic adalah ke-elaboratif-an setiap unsure untuk menyatu. Ini menyangkut interaksi yang mengada antara individu dengan individu lain serta lingkungan. Keseluruhannya akan membentuk satu nuansa yang saling berpengaruh di dalam atmosfir. Setiap jangkauan atmosfir akan membentuk satu gambaran utuh. Mereka akan membuat harmonisasi dalam equilibrium, sebuah sistem yang disipatif.